[New post] Eric Chu: Pekan Depan Bahas Masalah PLTN 4 Dengan PM Jiang
Post : Eric Chu: Pekan Depan Bahas Masalah PLTN 4 Dengan PM Jiang
URL :
http://blog.nuklir.org/?p=2701Posted : March 25, 2013 at 1:17 pm
Author : Admin
Tags : Taiwan
Categories : Internasional
Walikota New Taipei City, Eric Chu, pada hari Sabtu tanggal 23 Maret menyebutkan bahwa ia akan bertemu dengan Perdana menteri Jiang Yi-hua dan akan membahas masalah PLTN 4. Sehubungan dengan pertanyaan para wartawan mengenai dukungan Eric Chu terhadap rencana penghentian pembangunan PLTN 4, Eric menanggapi bahwa pihak media tidak seharusnya memotong pernyataan dan menjadikannya sebagi satu jawaban. Eric sekali lagi menjelaskan bahwa tanpa ada jaminan keamanan nuklir maka tidak akan ada program PLTN, dan menegaskan bahwa keamanan PLTN 4 harus didahulukan baru kemudian membahas masalah referendum.
Walikota New Taipei City Eric Chu menjelaskan bahwa selain dirinya, juga ada walikota Taipei Hao Long-bin, walikota Keelung Chang Tong-rong yang akan bertemu langsung dengan Perdana Menteri di pekan depan, dimana akan membahas masalah pembangunan daerah dan juga saling bertukar pendapat perihal pembangunan PLTN 4.
Read more of this post (http://blog.nuklir.org/?p=2701#more-2701)
Add a comment to this post: http://blog.nuklir.org/?p=2701#respond
--
Manage Subscriptions
https://subscribe.wordpress.com/?key=db7c39e3496b6a802fa0923de9669e23&email=bung_rusidi.antinuklir%40blogger.com
Unsubscribe:
https://subscribe.wordpress.com/?key=db7c39e3496b6a802fa0923de9669e23&email=bung_rusidi.antinuklir%40blogger.com&b=LcS9_ppS%2CfJde%26fB%3DS7npYv5Oekz8bZVTHYG%2FB%2FlsS%5B0HpYjDR
Read More...!
0
comments
[New post] Sebelum Mengambil Keputusan Besar, PLTN Dianggap Efisien dan Efektif?
Post : Sebelum Mengambil Keputusan Besar, PLTN Dianggap Efisien dan Efektif?
URL :
http://blog.nuklir.org/?p=2697Posted : March 24, 2013 at 2:05 pm
Author : Admin
Tags : anti, kontra
Categories : Opini
Akhir-akhir ini wacana tentang rencana pengembangan energi nuklir (PLTN) di Indonesia kembali hangat diperbincangkan oleh pemerintah maupun masyarakat.
Hal ini tidak terlepas dari terjadinya krisis energi yang berkepanjangan yang melanda berbagai negara-negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia.
Terlebih disinyalir bahwa cadangan minyak di perut bumi kita menurut Wamen ESDM tinggal 4 milyar barrel atau setara dengan penggunaan 12 tahun lagi ke depan, yang dapat memicu terhadap kelangkaan dan kenaikan harga minyak (BBM), ditambah minimnya upaya2 pemerintah dalam mengembangkan energi alternatif ramah lingkungan seperti energi matahari, air, angin, ombak laut, geothermal, dsb.
Walaupun cadangan batubara Indonesia cukup besar, namun karena sifatnya yang dapat memicu meningkatnya emisi gas rumah kaca penyebab Pemanasan Global/ Global Warming, sehingga dianggap tidak efisien dan efektif. Dalam kondisi yang demikian, penggunaan energi nuklir banyak disebut sebagai pilihan terakhir.
Tidak bisa dipungkiri energi nuklir telah banyak dikembangkan di berbagai negara, karena dianggap memiliki keunggulan dapat menghasilkan tenaga besar dan dalam waktu yang cukup lama.
Walaupun disatu sisi energi nuklir memiliki banyak keunggulan dan dianggap efisien dan efektif, namun disisi lain harus diingat bahwa energi nuklir bukannya tidak mempunyai kelemahan yaitu berupa potensi kemungkinan kebocoran reaktor dan resiko besar yang akan ditimbulkan yang dapat mencemari lingkungan, menimbulkan penderitaan yang berkepanjangan, bahkan dapat memusnahkan kehidupan.
Masih segar dalam ingatan kita bagaimana dahsyatnya dampak bom atom Hiroshima yg telah menimbulkan derita berkepanjangan, demikian pula kasus kebocoran reaktor nuklir Chernobyl 1986, Atucha Argentina 2005, Cadarache Perancis 1993, Forsmark Swedia 2006, Vandellos Spanyol 1989, Three Miles Island USA thn 1979, serta yang terakhir adalah tragedi Fukushima Jepang baru-baru ini.
Bila kita amati secara seksama semua kasus2 kebocoran tersebut terjadi di negara2 dimana penguasaan IPTEK nya telah sangat maju, dengan penerapan standar kemananan dan keselamatan serta disiplin yang cukup tinggi, serta dengan kesadaran lingkungan masyarakatnya yang sudah tinggi.
Bagaimana halnya dengan negara kita? Kita tahu bahwa secara geografis negara kita terdiri dari kepulauan dan dilingkari oleh sedikitnya 3 lempeng tektonik aktif Indo Australia, Euarasia, Pasifik, yang selalu bergerak setiap saat yang dapat menimbulkan gempa bumi, demikian pula deretan gunung berapi aktif sepanjang pulau jawa, sumatera, sulawesi, yang merupakan busur aktif yang dapat menggoncang setiap saat, yang merupakan ancaman terbesar bagi keselamatan PLTN.
Dari sisi sosial budaya dan politik, bangsa kita masih memiliki budaya disiplin yang rendah, standar keamanan dan keselamatan belum menjadi perhatian, budaya korupsi prooyek masih tinggi, budaya memelihara masih sangat rendah, kesadaran lingkungan masyarakat juga rendah, penguasaan teknologi nuklir masih kalah dibanding negara maju.
Apakah kesemuanya ini dapat menjamin PLTN tidak akan menimbulkan masalah yang besar dikemudian hari? Hendaknya hal-hal tersebut menjadi bahan pemikiran bagi kita semua secara bijaksana dengan kepala dingin sebelum mengambil suatu keputusan besar yang menyangkut masa depan dan keberlanjutan hidup jutaan umat manusia, sebelum menyesal dikemudian hari.
• Penulis adalah Direktur Jaringan Hijau Mandiri
• panisean@yahoo.com
Add a comment to this post: http://blog.nuklir.org/?p=2697#respond
--
Manage Subscriptions
https://subscribe.wordpress.com/?key=db7c39e3496b6a802fa0923de9669e23&email=bung_rusidi.antinuklir%40blogger.com
Unsubscribe:
https://subscribe.wordpress.com/?key=db7c39e3496b6a802fa0923de9669e23&email=bung_rusidi.antinuklir%40blogger.com&b=LuP%26nzF%5DqYjKtIkQWFHgH6%7EgWF6%7C0CB%2F%2Fg.%26oV%2BdmvAiX3I_V4
Read More...!
0
comments